Analisis Tumbuhan
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pola pertumbuhan sepanjang daur hidup tumbuhan dicirikan oleh
suatu fungsi pertumbuhan yang disebut Kurva Sigmoid yaitu kurva yang berbentuk
S. pertumbuhan kecambah yang lamban dan biasanya negatif dalam hal penambahan
berat kering selama periode yang pendek saja, selama satu atau dua minggu. Fase
ini diikuti oleh suatu periode laju pertumbuhan eksponensial; fase ini relatif
pendek dalam tajuk tanaman budidaya, Fase linier merupakan kelanjutan
berikutnya selama periode yang relative panjang, selama ini tejadi penambahan
berat kering dengan laju yang konstan. Pada tanaman budidaya, fase linier
merupakan pernyataan dari laju pertumbuhan tanaman budidaya (Crop Growth Rate =
CGR).Analisis Pertumbuhan.
Pengertian pertumbuhan membutuhkan ukuran secara tepat
dan dapat dibaca dengan bentuk kuantitatif yang dapat diukur. Analisis
pertumbuhan merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang
diukur oleh produksi bahan kering. Pertumbuhan tanaman dapat diukur tanpa
mengganggu tanaman, yaitu dengan pengukuran tinggi tanaman atau jumlah daun,
tetapi sering kurang mencerminkan ketelitian kuantitatif. Akumulasi bahan kering sangat disukai sebagai
ukuran pertumbuhan. Akumulasi bahan
kering mencerminkan kemampuan tanaman dalam mengikat energi dari cahaya
matahari melalui proses fotosintesis, serta interaksinya dengan faktor-faktor
lingkungan lainnya. Distribusi akumulasi
bahan kering pada bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian
generatif, dapat mencerminkan produktivitas tanaman.
Salah satu pendekatan terhadap analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil panen dan analisis perkembangan tanaman
sebagai penimbunan bersih hasil fotosintesis secara terintegrasi dengan waktu,
disebut sebagai analisis pertumbuhan.
Daun merupakan organ fotosintetik utama dalam tubuh
tanaman, di mana terjadi proses perubahan energi cahaya menjadi energi kimia
dan mengakumulasikan dalam bentuk bahan kering.
Dalam analisis pertumbuhan, perkembangan daun menjadi perhatian
utama. Berbagai ukuran dapat digunakan,
seperti pengukuran indeks luas daun, nisbah luas daun dan nisbah berat daun
pada waktu tertentu. Perubahan-perubahan
selama pertumbuhan mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintetsis.
Berbagai
ukuran dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan tanaman dengan cara
membandingkan bobot bahan kering dan luas daun tanaman dari waktu ke
waktu. Dengan memperhatikan luas daun
dan bobot kering dapat diukur laju asimilasi neto. Dengan hanya memperhatikan bobot kering tanaman
dapat dikur laju tumbuh pertanaman dan laju pertumbuhan relatif (Leopold dan
Kriedermann, 1975).
Analisis
tumbuh tanaman digunakan untuk memperoleh ukuran kuantitatif dalam mengikuti
dan membandingkan pertumbuhan tanaman, dalam aspek fisiologis maupun ekologis,
baik secara individu maupun pertanaman.
Menurut Leopold dan Kriedermann (1975) dan Radford (1967)
parameter pertumbuhan yang diduga antara lain adalah Indek Luas Daun (Leaf Area
Index), Laju Tumbuh Pertanaman (Crop Growth Rate), Laju Asimilasi Netto (Net
Assimilation Rate), Nisbah Luas Daun (Leaf Area Ratio) dan Laju Tumbuh Relatif
(Relatif Growth Rate).
Tujuan dan kegunaan
a.Tujuan Untuk
mengukur kemampuan tanaman sebagai penghasil fotosintesis yang dinyatakan dengan berat kering.
b.kegunaan
untuk
mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur oleh produksi bahan kering
dan untuk mencerminkan
ketelitian kuantitatif.
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Laju pertumbuhan tanaman (LPT) = crop growth rate (CGR)
Definisi Laju pertumbuhan
tanaman adalah kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap
satuan luas lahan tiap satuan waktu (g/m2/minggu)v.Laju pertumbuhan
nisbi/relatif (LPN/LTR) = relative growth rate (RGR) adalah kemampuan tanaman
menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan bobot kering awal tiap
satuan waktu (g/g/minggu)v Indeks luas daun (ILD) =
leaf area index (LAI) adalah luas daun di atas suatu luas lahan. ILD 2 artinya
di atas tiap m2 lahan ditutupi 2 m2 daun, tidak bersatuan.
vLaju asimilasi bersih/netto (LAB/LAN) = net assimilation rate
(NAR) adalah kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap
satuan luas daun tiap satuan waktu (g/dm2/minggu)v Bobot daun khas (BDK) = specific leaf weight
(SLW) adalah bobot daun tiap satuan luas daun, menggambarkan ketebalan daun
(g/dm2)v Indeks panen (IP) = harvest index (HI) : kemampuan tanaman
menyalurkan asimilat, tanpa satuan.v LAN paling tinggi nilainya pada saat tumbuhan masih kecil dan
sebagian besar daunnya terkena cahaya matahari langsung.v LAN kemungkinan akan menurun pada saat
pertambahan luas daun, sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis secara
optimal.v Sehingga akan terdapat suatu saat dimana LTP tidak tanggap lagi
terhadap peningkatan ILD.
ILD pada saat LTP mencapai maksimum disebut
ILD Optimum.v Peningkatan luas daun selanjutnya mengakibatkan peningkatan
ILD, daun-daun akan saling menutupi satu dengan yang lain dari akibat nilai LAN
menurun. Penurunan nilai LAN sedemikian rupa akan mengakibatkan laju
pertumbuhan. menurun.v ILD pada saat LTP atau
LTR mulai menurun disebut ILD Kritis.
2.2 Perbedaan Fisiologi Tanaman dengan Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi tanaman adalah
mempelajari proses di dalam tubuh tanaman (tumbuhan budidaya) pada tingkatan
individu dan populasi. Sedangkan Fisiologi Tumbuhan adalah mempelajari proses
di dalam tubuh tumbuhan secara umum pada tingkatan molekuler dan seluler.
2.3 Alat yang Digunakan Mempelajari
proses perlu alat – sederhana – canggih Luas daun : timbangan (gravimetri),
area meter, canopy analyzer, Bobot kering : oven, timbangan Fotosintesis :
Photosynthetic analyzer Bukaan stomata-transpirasi : mikroskop, kobal klorid,
porometer Klorofil: bagan warna daun, spectrophotometer,chlorophyll meter
Cahaya : light meter, tube solarimeter.
2 dg analisis pertumbuhan,Macam
pengamatan, Cara pengamatan, Cara penghitungan variabel pengamatan,
Interpretasi data variabel pengamatan, Hubungan antar variabel pengamatan.
2.5 Macam Pengamatan Luas
daunv Bobot kering tanamanv Distribusi cahayav
Jumlah bagian-bagian tanamanv
Jumlah bagian-bagian tanamanv
2.6 Macam Pengamatan Luas
daun Gravimetri adalah semua daun dirompes, digambar, gambar dipotong,
ditimbang Luas daun=luas standar/bobot standar x bobot gambar, Plong adalah
semua daun dirompes, ditimbang bobot segar, diambil sebagian daun diplong, Luas
daun=luas plong/bobot plong x bobot daun
2.7 Macam pengamatan luas
daun Kertas millimeter adalah dibuat kotak-kotak berukuran mis
0,5cmx0,5cm pada plastik transparan, masing-masing daun diletakkan dibawah
plastik dihitung berapa kotak-diperkirakan luas, Area meter adalah semua daun
dirompes, diletakkan di atas ban berjalan area meter – luas dapat dibaca,
Canopy analyzer adalah alat diletakkan di bawah tajuk tanaman- ILD otomatis
dapat dibaca.
2.8 Bobot Kering Tanaman Bahan basah dibagi
menurut jenis organ adalah daun, batang, akar(bila
mungkin), buah, biji,
kulit biji dll, bila terlalu banyak disubsampel dan Bahan basah di jemur sampai
kering matahari – dioven pada suhu 65-85o C sampai berat tetap, setelah 48 jam
kemudian Ditimbang dengan timbangan ketelitian 2 angka dibelakang koma dalam
gram.
2.9 Distribusi Cahaya
Matahari Pengamatan seharusnya dengan tube solarimeter - dibaca energi
matahari di bawah tajuk dibanding di tempat terbuka – dinyatakan dlm %, satu
tube mempunyai 10 sensor, dibaca 5 kali random, Dapat dengan light meter – yang
diukur terang cahaya di bawah tajuk dibanding tempat terbuka dinyatakan dalam
%, 1 sensor. Dibaca 1 kali di tempat terbuka, 5-10 di bawah tajuk. Saat
menerobos tajuk, macam cahaya yang banyak diteruskan- inframerah-dengan terang
yang sama,energi lebih kecil.
2.10 Komponen Hasil Kelapa
: jumlah janjang, jumlah buah per janjang, bobot per buah.v
Karet : volume lateks, rende-menv Teh : jumlah pucuk, bobot per pucukv
Padi : Jumlah malai per rumpun, jumlah biji per malai, bobot 10v00 butir biji 2.11 Cara Pengamatan Tanaman Semusim Waktu dapat berkala 1-2 minggu sekali, bila terbatas 2-3 kali, 2 kali saat pertumbuhan linier, 1kali saat panen, Jumlah 2-5 tanaman tiap sampling, luas lahan=jumlah tanaman x jarak tanam, Tidak menggunakan tanaman tepi/yang menjadi di tepi.
Karet : volume lateks, rende-menv Teh : jumlah pucuk, bobot per pucukv
Padi : Jumlah malai per rumpun, jumlah biji per malai, bobot 10v00 butir biji 2.11 Cara Pengamatan Tanaman Semusim Waktu dapat berkala 1-2 minggu sekali, bila terbatas 2-3 kali, 2 kali saat pertumbuhan linier, 1kali saat panen, Jumlah 2-5 tanaman tiap sampling, luas lahan=jumlah tanaman x jarak tanam, Tidak menggunakan tanaman tepi/yang menjadi di tepi.
2.12 Cara Pengamatan
Tanaman Tahunan Cukup sulit karena : umur panjang, bobot berat, Pengamatan
langsung distruktif jumlah sampel sedikit, dapat menggunakan tanaman yang akan
dibongkar, Pengamatan tidak langsung dengan mencari hubungan antar bagian ;
luas daun dengan tebal pelepah daun-kelapa sawit, Jarang dilakukan, penting,
yang pernah : kelapa, sawit, teh, kopi, kakao.
2.13 Perhitungan
a. ILD = 1/Ga x La2-La1
/2 atau La/Ga
b. LAB = W2-W1/T2-T1 X
lnLa2-lnLa1/La2-La1 (g/dm2/minggu)
c. LPT = 1 /Ga X
W2-W1/T2-T1 (g/m2/minggu)
d. LPN = lnW2-lnW1/T2-T1
(g/g/minggu)
e. BDK = Lw/La (g/dm2)
f. IP = We/W
g. Ga = luas lahan,
La=luas daun, W=bobot kr tan
h. Lw = bobot kr daun,
2=umur tua, 1=umur muda
2.14 Antar Variabel
Pengamatan
a. ILD kritis adalah ILD
yang menyebabkan tanaman menyerap cahaya 95%
b. ILD optimum adalah ILD
yang menyebabkan LPT maksimum
c. Hubungan lain dapat
dicari adalah ILD x Hasil, BKT x Hasil, IP x Hasil, ILD x LAB dll
KESIMPULAN
a. Ilmu yang mempelajari
proses di dalam tubuh tanaman (tumbuhan budidaya) pada tingkatan individu dan
populasi disebut Fisiologi Tanaman.
b. Ilmu yang mempelajari
proses di dalam tubuh tumbuhan secara umum pada tingkatan molekuler dan seluler
disebut Fisiologi Tumbuhan.
c. 90% bahan kering
tanaman berasal dari hasil fotosintesis.
d. Faktor - faktor yang
mempengaruhi hasil panen dan analisis perkembangan tanaman sebagai penimbunan
bersih hasil fotosintesis secara terintegrasi dengan waktu disebut Analisis Pertumbuhan
e. Fotosintesis maksimal
jarang berkorelasi dengan hasil.
f. ILD tinggi
mengakibatkan daun banyak ternaungi – fotosintesis rendah.
g.Daun mendapat cahaya
penuh mengalami cekaman air, namun tidak semua tanaman.
0 komentar:
Posting Komentar